Hi, Beau!
Setelah sarapan, kami menuju destinasi pertama yaitu Green Bay atau Teluk Hijau. Sebuah pantai tersembunyi yang memiliki pasir putih dan air berwarna hijau toska. Untuk menuju ke Teluk Hijau, terlebih dulu kita lewati Pantai Rajegwesi. Kemudian parkir disana, dan menyebrang dengan kapal. Awalnya saya kurang excited karena disana ngga bisa berenang dan saya mulai merasa nggak enak badan (saya pulang malam terus beberapa minggu belakangan), demi bisa cuti saat long weekend haha ~classic af. 'Mungkin overrated', pikir saya.
Tapi ternyata view di Green Bay, Banyuwangi nya memang sebagus itu. Saya jadi semangat sight-seeing dan mengeksplor Green Bay, yang memang nggak begitu besar. Tapi, disana ada air terjun kecil yang bagai oasis dan sejuk banget. Saya pun ngadem di sekitaran air terjun dan main air nya yang bikin pengen mandi hahaha. Matahari banyuwangi nggak main-main sis. Saya pakai sunblock per tiga jam supaya kulit nggak kebakar.
Pagi hari sekitar pukul 5 pagi kami bersiap mengejar Sunrise di atas kapal menuju Menjangan Island, Bali Barat. Perjalanan dimulai dari Grand Watu Dodol Beach (Banyuwangi), melewati Selat Bali kemudian sampai ke Menjangan Island. Sungguhlah damai gengs berada di atas Selat Bali sambil lihat sunrise. Apalagi, di tengah perjalanan di atas Selat Bali kami bertemu sekelompok kecil lumba-lumba! Oh, how lucky!
Oiya, arus laut di Selat Bali ini cukup tenang pada pagi hari dan lumayan berombak ketika matahari sudah tinggi. Jadi silahkan pilih ya mau menyebrang ke Menjangan Island pukul berapa. Saya sarankan pagi hari, karena bisa sekalian melihat sunrise seperti yang saya lakukan :)
Kembali ke Banyuwangi, kami menuju destinasi kedua yaitu Taman Nasional Baluran. Africa Van Java ini ternyata lagi ramai pengunjung karena sedang long weekend. Saya lupa kalau sedang tanggal merah hahaha hahaha.
Setelah masuk ke dalam Taman Nasional Baluran, kami disambut hutan sepanjang 5km yang tetap hijau sepanjang tahun. Seperti memasuki negeri dongeng karena kalau di foto beneran in-frame hijau semua.
Memasuki wilayah savana, padang rumput terhampar luas dengan satwa liar yang bebas berkeliaran. Populasi monyet yang paling mudah terlihat, karena banteng rusa, macan dan hewan lainnya memang muncul di waktu-waktu tertentu. Oiya, saat musim kemarau, padang ini beneran terlihat seperti savana di Afrika loh. Nggak heran, Taman Nasional Baluran sering dijadikan lokasi untuk photoshoot / prewed karena memang sebagus itu hehe.
Selain Padang Savana, Taman Nasional Baluran juga memiliki hutan mangrove dan Pantai Bama. Tapi, karena lagi ramai jadinya kami hanya sight-seeing dan foto-foto aja. Note ya, di Pantai Bama ada banyak monyet berkeliaran. Menurut peraturan Taman Nasional Baluran, dilarang memberi makan hewan di sana. Jangan buang sampah sembarangan juga gengs karena sampah-sampah ini sering dipungut dan dimakan oleh para monyet. Not much that i can do, except to share awareness on this matters. Please, jaga kebersihan dan taati peraturan yang berlaku di daerah wisata yang kamu datangi ya gengs!
So far, 2 hari berada di Banyuwangi saya amazed banget dengan alamnya yang eksotis dan kaya. Selain itu, makanan di Banyuwangi enak-enak! Oiya, sunset di Banyuwangi secantik itu, beneran warnanya jingga terang dan nggak cuma hari tertentu aja, tapi setiap hari. How blessed! Sayangnya, dua hari ini saya belum sempat berfoto saat sunset. Hiks.
Anyway, sepulangnya kami dari Taman Nasional Baluran, kami makan malam kemudian kembali ke homestay untuk beristirahat lebih cepat. Alasannya, kami harus bersiap bangun tengah malam karena kita akan hiking ke Kawah Ijen esok dini hari. YAY! Saya semangat banget karena ini yang saya tunggu-tunggu semenjak datang ke Banyuwangi. Baca di Post Banyuwangi Trip part 2 selanjutnya ya.....
baca juga : Banyuwangi Trip part 2
Seperti biasanya, saya selalu menyempatkan diri untuk liburan di Bulan Januari. Alasannya, supaya nggak terjebak arus libur akhir tahun yang super hectic (dan tentu saja karena akhir tahun kan jatah cuti nya rebutan, maklum pekerja kantoran hehe). Pattern liburan awal tahun ini sudah saya terapkan sejak beberapa tahun lalu.
baca juga : Liburan ke Nusa Dua, Bali
Tapi, karena awal tahun ini agak padat, saya baru berangkat Bulan Februari. Setelah mencocokkan jadwal, menimbang dan memilih beberapa tujuan pilihan, akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Banyuwangi, Jawa Timur!
baca juga : Liburan ke Nusa Dua, Bali
Tapi, karena awal tahun ini agak padat, saya baru berangkat Bulan Februari. Setelah mencocokkan jadwal, menimbang dan memilih beberapa tujuan pilihan, akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Banyuwangi, Jawa Timur!
Banyuwangi memang belum begitu populer di khalayak #instatravels. Jaman saya kuliah S1 di Kota Malang pun saya belum sempat mengeksplor kota Banyuwangi. Cuma numpang lewat aja, karena perjalanan dari Malang ke Banyuwangi bisa sampai 7 jam. Selain itu, mungkin karena dulu pembangunannya belum semaju sekarang ya. Jadi rasanya waktu itu travelers belum terlalu tergerak datang kesana. Tapi, sejak Kawah Ijen diliput oleh National Geographic dan pembangunan daerah ditingkatkan, kayaknya Kota Banyuwangi ini semakin ramai pengunjung. Ada apa saja di Banyuwangi? Scroll to read more :)
*
*
*
Hari pertama, saya ambil flight pagi dari Jakarta dan sampai di Bandara Internasional Banyuwangi yang wow, beda dari bandara lain yang pernah saya kunjungi. Di desain oleh arsitek handal Andra Matin. Hands down, vibe modern nature nya terasa banget. Bandara Banyuwangi ini di desain sedemikian rupa sehingga bangunan tetap dingin meski tidak menggunakan Air Conditioner. How cost & eco friendly ya. Saya pun cukup kaget sih karena ternyata pemerintah daerah nya beneran seniat itu membangun Kota ini. So, first impression : Kota Banyuwangi is gewd. Semangat, berangkatlah saya menuju destinasi pertama...
Day 1 - Green Bay & Red Island
![]() |
no filter - view at Green Bay Banyuwangi |
Setelah sarapan, kami menuju destinasi pertama yaitu Green Bay atau Teluk Hijau. Sebuah pantai tersembunyi yang memiliki pasir putih dan air berwarna hijau toska. Untuk menuju ke Teluk Hijau, terlebih dulu kita lewati Pantai Rajegwesi. Kemudian parkir disana, dan menyebrang dengan kapal. Awalnya saya kurang excited karena disana ngga bisa berenang dan saya mulai merasa nggak enak badan (saya pulang malam terus beberapa minggu belakangan), demi bisa cuti saat long weekend haha ~classic af. 'Mungkin overrated', pikir saya.
Tapi ternyata view di Green Bay, Banyuwangi nya memang sebagus itu. Saya jadi semangat sight-seeing dan mengeksplor Green Bay, yang memang nggak begitu besar. Tapi, disana ada air terjun kecil yang bagai oasis dan sejuk banget. Saya pun ngadem di sekitaran air terjun dan main air nya yang bikin pengen mandi hahaha. Matahari banyuwangi nggak main-main sis. Saya pakai sunblock per tiga jam supaya kulit nggak kebakar.
Selesai dari Green Bay, kami menuju Red Island Beach. Kenapa disebut Red Island, katanya karena pasirnya berwarna kemerahan terutama saat sunset. Pada saat saya kesana cuaca agak mendung sih, jadi saya tidak melihat warna kemerahan di pasirnya. Saya juga mulai limbung karena mendadak kena flu, jadi saya nggak kuat eksplor pantai tersebut dan akhirnya cukup leyeh leyeh cantik di kursi pantai disana.
Biaya kursi pantai sekitar IDR 20.000 per jam. Murah lah yaa dibandingkan Bali. View wise, ada batu karang besar di tengah laut membuat Red Island Beach ini mirip seperti pantai-pantai di Thailand. Saya menikmati view ini sambil makan popmie (ha) untuk menghangatkan badan saya yang suhu nya mulai drop *ugh come one immune system! Setelah makan, kami langsung menuju homestay agar bisa istirahat dan bersiap untuk adventure esok hari. I am so excited because we're going to go snorkeling!
Biaya kursi pantai sekitar IDR 20.000 per jam. Murah lah yaa dibandingkan Bali. View wise, ada batu karang besar di tengah laut membuat Red Island Beach ini mirip seperti pantai-pantai di Thailand. Saya menikmati view ini sambil makan popmie (ha) untuk menghangatkan badan saya yang suhu nya mulai drop *ugh come one immune system! Setelah makan, kami langsung menuju homestay agar bisa istirahat dan bersiap untuk adventure esok hari. I am so excited because we're going to go snorkeling!
Day 2 - Menjangan Island & Taman Nasional Baluran
Pagi hari sekitar pukul 5 pagi kami bersiap mengejar Sunrise di atas kapal menuju Menjangan Island, Bali Barat. Perjalanan dimulai dari Grand Watu Dodol Beach (Banyuwangi), melewati Selat Bali kemudian sampai ke Menjangan Island. Sungguhlah damai gengs berada di atas Selat Bali sambil lihat sunrise. Apalagi, di tengah perjalanan di atas Selat Bali kami bertemu sekelompok kecil lumba-lumba! Oh, how lucky!
Oiya, arus laut di Selat Bali ini cukup tenang pada pagi hari dan lumayan berombak ketika matahari sudah tinggi. Jadi silahkan pilih ya mau menyebrang ke Menjangan Island pukul berapa. Saya sarankan pagi hari, karena bisa sekalian melihat sunrise seperti yang saya lakukan :)
![]() |
Starting point : Grand Watu Dodol Beach, Banyuwangi |
![]() |
Sunrise di atas Selat Bali |
Sampai di Menjangan Island kami sarapan dan sight-seeing. Menjangan Island adalah bagian dari Taman Nasional Bali Barat. Menjangan Island diberi nama sesuai dengan hewan khas Pulau tersebut yaitu Menjangan. Menjangan adalah hewan sejenis Rusa dan termasuk hewan yang dilindungi. Kalau kamu beruntung kamu bisa melihat Menjangan ini menyebrang (iya mereka bisa berenang) dari Banyuwangi lewat Selat Bali dan merumput di Menjangan Island.
Selesai sight-seeing, kami pun bersiap untuk snorkeling di sekitaran Menjangan Island. Tadinya saya berniat tiduran saja di kapal karena flu saya lagi lucu-lucunya. Rasanya menikmati angin dan langit yang lagi cantik banget sudah cukup. Kemudian awak kapal ngajak saya bercanda, bilang kalau 'pilek itu obatnya ya menyelam, makin dalam menyelam makin cepat sembuh'. Hahaha, okelah saya sudah sampai sini masa nggak nyelup kan. Rugi banget. Tapi saya bersyukur, untung jadi ikutan snorkeling. Turned out it was great, saya senang banget karena banyak sekali ikan warna-warni dan coral reef nya pun cukup sehat. Saya senang sekali akhirnya memutuskan untuk masuk ke air!
Setelah masuk ke dalam Taman Nasional Baluran, kami disambut hutan sepanjang 5km yang tetap hijau sepanjang tahun. Seperti memasuki negeri dongeng karena kalau di foto beneran in-frame hijau semua.
Memasuki wilayah savana, padang rumput terhampar luas dengan satwa liar yang bebas berkeliaran. Populasi monyet yang paling mudah terlihat, karena banteng rusa, macan dan hewan lainnya memang muncul di waktu-waktu tertentu. Oiya, saat musim kemarau, padang ini beneran terlihat seperti savana di Afrika loh. Nggak heran, Taman Nasional Baluran sering dijadikan lokasi untuk photoshoot / prewed karena memang sebagus itu hehe.
![]() |
Taman Nasional Baluran - edited with Lightroom |
Selain Padang Savana, Taman Nasional Baluran juga memiliki hutan mangrove dan Pantai Bama. Tapi, karena lagi ramai jadinya kami hanya sight-seeing dan foto-foto aja. Note ya, di Pantai Bama ada banyak monyet berkeliaran. Menurut peraturan Taman Nasional Baluran, dilarang memberi makan hewan di sana. Jangan buang sampah sembarangan juga gengs karena sampah-sampah ini sering dipungut dan dimakan oleh para monyet. Not much that i can do, except to share awareness on this matters. Please, jaga kebersihan dan taati peraturan yang berlaku di daerah wisata yang kamu datangi ya gengs!
So far, 2 hari berada di Banyuwangi saya amazed banget dengan alamnya yang eksotis dan kaya. Selain itu, makanan di Banyuwangi enak-enak! Oiya, sunset di Banyuwangi secantik itu, beneran warnanya jingga terang dan nggak cuma hari tertentu aja, tapi setiap hari. How blessed! Sayangnya, dua hari ini saya belum sempat berfoto saat sunset. Hiks.
Anyway, sepulangnya kami dari Taman Nasional Baluran, kami makan malam kemudian kembali ke homestay untuk beristirahat lebih cepat. Alasannya, kami harus bersiap bangun tengah malam karena kita akan hiking ke Kawah Ijen esok dini hari. YAY! Saya semangat banget karena ini yang saya tunggu-tunggu semenjak datang ke Banyuwangi. Baca di Post Banyuwangi Trip part 2 selanjutnya ya.....
baca juga : Banyuwangi Trip part 2
See you next post!
XOXO
0 comments:
Post a comment