Hi, Beau!
- Semua peralatan seperti senter, sarung tangan, masker gas, dll disediakan dan bisa disewa jadi kalau lupa membawa alat-alat tersebut tidak masalah.
- Jaket (saya pakai windbreaker), kupluk dan sarung tangan wajib dipakai karena udara sangat dingin dan berangin!
- Banyak turis asing yang datang, mulai dari negara tetangga sampai turis dari eropa.
- Karena medan pendakian yang cukup berat, disediakan fasilitas gerobak yang ditarik oleh tenaga manusia. Biaya nya mulai dari IDR 600.000 untuk jasa penarikan dari bawah sampai puncak. Begitu pula saat turun gunung, kamu bisa menyewa jasa gerobak ini.
- Tidak tersedia toilet selama pendakian maupun di puncak Ijen, jadi sebelum mendaki silahkan ke toilet dulu. Kecuali kamu tidak masalah buang air di alam :)
- Tersedia kantin yang menjual minuman dan makanan ringan di pos pendakian jadi kamu bisa sarapan kalau lapar
Day 3 - Kawah Ijen
Melanjutkan cerita jalan-jalan saya ke Banyuwangi, hari ke 3 ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu karena saya akan naik ke Kawah Ijen! Kawah Ijen adalah kompleks pegunungan vulcanic yang terkenal sebagai 'The most acidic place on earth', dan memiliki Fenomena Blue Fire yang cuma ada 2 di dunia.
Baca juga : Banyuwangi Trip Part 1
Pukul 12 malam, saya dan rombongan berangkat dari
homestay menuju Kawah Ijen. Kami sampai kira-kira pukul 1 pagi dan
memulai hiking dengan suhu yang cukup dingin. Jaket, masker, topi kupluk
dan sarung tangan diperlukan untuk menangkal suhu 12 derajat yang
membuat saya harus terus bergerak. Kalau saya berdiam diri, brrr dingin sekali! Jarak
dari kaki kawah ke puncak sekitar 3 km tapi karena kemiringan tanah 60
derajat, membuat hiking ke Kawah Ijen ini cukup melelahkan. Saya pun mempersiapkan mental, this is going to be rough...apalagi saya sedang kurang fit. Bismillah!...
Ternyata benar saja, di awal hiking saya merasakan tensi darah saya turun dan pusing secara tiba-tiba (tensi
saya memang rendah meskipun masih masuk kategori normal). Saya bingung
karena takut pingsan. Sempat putus asa, saya sudah turun kembali ke
bawah. Tapi kemudian saya mencoba ambil break sebentar dan berisitirahat
dan makan Snickers. Ternyata saya kembali pulih (agak labil ya hahaha)
dan saya mampu menyelesaikan trekking dalam waktu 2 - 2,5 jam. Nggak
nyangka ternyata saya berhasil menyusul dan bertemu dengan rombongan saya di tengah jalan. Yay!
Blue Fire
Sesampainya
di puncak kami harus turun lagi ke dasar kawah untuk melihat Fenomena Blue Fire.
Awalnya saya kira akan lebih mudah karena medannya turunan. Ternyata
jalan menuju dasar kawah penuh bebatuan dengan jalan terjal sehingga
pengunjung harus berhati-hati untuk mengambil langkah. Selain itu, jalan
yang sempit, dilalui oleh pengunjung yang naik turun dua arah dan
adanya penambang sulfur membuat perjalanan ini dilalui kira-kira 45
menit. Berarti, turun naik ke dasar kawah ini memakan waktu 1,5 jam. Capek? Banget!
![]() |
Blue Fire Ijen taken with phone cam |
Sayang sekali, Blue Fire saat itu tertutup asap yang cukup tebal
sehingga meskipun terlihat tapi hanya samar-samar. Jujur agak kecewa karena naik ke atas Ijen ini perjuangannya berasa banget, tapi Blue Fire nya ngga begitu kelihatan. Namanya juga fenomena alam ya, tidak bisa diprediksi kapan terlihat jelas dan tidaknya. Tapi ngga papah, kapan lagi kan
melihat fenomena alam api biru ini secara langsung. Karena cuma ada dua di dunia!
Setelah puas melihat Blue Fire, kami kembali ke atas (mendaki bebatuan). Mulai terlihat pemandangan di puncak Ijen, tumbuhan yang terlihat meranggas karena letusan gunung berapi bertahun tahun lalu. Indah sekali dan super kedinginan, kami
dan bersiap menyongsong sunrise yang sebentar lagi akan tiba :)
Fyi : Kamu wajib pakai Gas Mask karena memang mendekati Blue Fire aroma sulfur semakin tajam. Kalau kamu tidak punya, bisa sewa di tempat sebelum naik.
Sunrise at Ijen Volcano Crater
Setelah kembali ke puncak kawah, saya diajak untuk menanjak 1 Km lagi untuk mendapatkan view kawah yang terbaik. Ternyata benar aja, view disini terbaik! Ngga semua orang tahu dan naik ke point ini karena hampir kebanyakan pendaki sudah lelah saat mencapai puncak pertama pada sunrise point. My advice, do the extra kilo because you won't regret it.
Breathtaking, surreal view because you can see the whole complex of Ijen Volcano, you can see all the crater and how blue it was, you can even see Mount Bromo from here!
![]() |
Kawah Ijen Banyuwangi |
![]() |
View di sekeliling Kawah Ijen |
![]() |
Kawah Ijen 2500 mdpl |
Kekecewaan karena tidak dapat melihat Blue Fire dengan jelas dibayar lunas dengan view dari atas Kawah Ijen ini. Benar-benar view yang spektakuler, one of the best view i have ever seen! Ada view yang juga nggak kalah bagus, yaitu di Pulau Peucang, Ujung Kulon. Indahnya Subhanallah.
baca juga : Trip ke Pulau Peucang, Ujung Kulon
Super senang, tapi jalan pulang masih panjang. Ingat kemiringan 60 derajat pada saat berangkat? Yap, kita harus melewati medan curam itu lagi saat pulang. Karena turunan, hati-hati terpeleset ya...
Fun Facts:
- Semua peralatan seperti senter, sarung tangan, masker gas, dll disediakan dan bisa disewa jadi kalau lupa membawa alat-alat tersebut tidak masalah.
- Jaket (saya pakai windbreaker), kupluk dan sarung tangan wajib dipakai karena udara sangat dingin dan berangin!
- Banyak turis asing yang datang, mulai dari negara tetangga sampai turis dari eropa.
- Karena medan pendakian yang cukup berat, disediakan fasilitas gerobak yang ditarik oleh tenaga manusia. Biaya nya mulai dari IDR 600.000 untuk jasa penarikan dari bawah sampai puncak. Begitu pula saat turun gunung, kamu bisa menyewa jasa gerobak ini.
- Tidak tersedia toilet selama pendakian maupun di puncak Ijen, jadi sebelum mendaki silahkan ke toilet dulu. Kecuali kamu tidak masalah buang air di alam :)
- Tersedia kantin yang menjual minuman dan makanan ringan di pos pendakian jadi kamu bisa sarapan kalau lapar
Perjalanan saya ke Banyuwangi rasanya sudah lengkap, dan saya pun kembali ke homestay untuk bebersih. Di hari terakhir saya akan pindah akomodasi dan meyediakan waktu 1 hari untuk staycation dan istirahat saja di sebuah hotel di Dialoog Hotel Banyuwangi. Nanti saya bahas di post terpisah yaa. Semoga post ini bermanfaat!
XOXO
0 comments:
Post a Comment